MAKALAH TENTANG
METABOLISME ASAM NUKLEAT
Oleh :
DEDY
HERMANTO
F1A010205
FAKULTAS
KEHUTANAN
UNIVERSITAS
LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2011
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim…
Puji syukur kita sampaikan kehadirat
Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya berupa nikmat dan kesehatan, iman dan
ilmu pengetahuan. Ringkasan makalah ini
bertujuan untuk melengkapi tugas mahasiswa dalam pemahaman tentang proses dariMETABOLISME ASAM NUKLEAT
Saya sepenuhnya menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dan kesalahan dalam menyusun makalah ini, maka dari itu
kritik dan saran yang bersifat
konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua atas
ide dan saranya, sertamenilai dan memeriksa makalah ini. Akhirnya saya
mengharapkan semoga makalahini mendapatkan
keridhaan dari Allah SWT, dan dapat memberikan manfaat bagisaya sendiri
dan kepada semua pembaca. Amin
Banjarbaru, Oktober 2011
BAB I .
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk
yang terjadi di tingkat selular. Secara umum, metabolisme memiliki dua arah
lintasan reaksi kimia organik. Sedangkan untuk katabolisme itu sendiri yaitu reaksi yang mengurai molekul senyawa organik untuk
mendapatkan energi.Dan anabolisme merupakan reaksi yang merangkai senyawa
organik dari molekul-molekul tertentu, untuk diserap oleh sel tubuh.
Eksperimen terkontrol atas metabolisme manusia
pertama kali diterbitkan oleh Santoriopada tahun1614 di dalam bukunya, “Ars
de statica medecina” yang membuatnya terkenal
di Eropa. Dia mendeskripsikan rangkaian
percobaan yang dilakukannya
, yang melibatkan penimbangan dirinya sendiri pada sebuah kursi yang digantung pada sebuah timbangan besar sebelum dan
sesudah makan, tidur , bekerja, berpuasa makan atau minum, dan buang air besar . Dia menemukan
bahwa bagian terbesar makanan yang dimakannnya hilang dari
tubuh melalui “perspiratioinsensibilis” (mungkin dapat diterjemahkan
sebagai keringatan yang tidak tampak). Secara
umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia organik yaitu:
1.Katabolisme
yaitu reaksi yang mengurai senyawa moleku organik untuk mendapatkan
energy.
2.Anabolisme
yaitu reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekul-molekul tertentu, untuk diserap oleh
sel tubuh.
Kedua arah lintasan metabolisime sangat
diperlukan oleh setiap organismeuntuk dapat bertahan hidup. Arah
lintasan metabolisme ditentukan oleh suatusenyawa yang disebut sebagai hormon, dan dipercepat
(dikatalisis) oleh enzim. Ada dua jenis asam nukleat yaitu DNA (
deoxyribonucleic acid ) atau asam deoksiribonukleat dan RNA ( ribonucleic acid
) atau asam ribonukleat.DNA ditemukan padatahun 1869 oleh seorang dokter muda
Friedrich Miescher yang mempercayai bahwa rahasia kehidupan dapat diungkapkan
melalui penelitian kimia pada sel-sel. Sel
yang dipilih oleh Friedrich adalah sel yang terdapat pada nanah untuk
dipelajarinya dan ia mendapatkan sel-sel tersebut dari bekas pembalut
luka yang diperolehnya dari dari ruang bedah.
Sel-sel tersebut dilarutkan nya dalam asam encer dan dengan cara ini
diperolehnya intisel yang masih terikat pada sejumlah protein. Kemudian dengan menambahkan enzim pemecah protein ia dapat memperoleh inti sel saja dan
dengan cara dan dengan cara ekstraksi terhadap inti sel ini ia
memperoleh suatu zat yang larut dalam basa tetapi tidak larut dalam asam. Pada waktu itu ia belum menentukan rumus
kimia untuk untuk zat tersebut,sehingga ia menamakannya nuclein. Sebenarnya apa yang ia peroleh dari ekstrak
inti sel tersebut adalah campuran senyawa-senyawa
yang mengandung 30% DNA. Asam
nukleat terdapat dalam semua sel dan memiliki peranan yang sangat penting dalam
biosintesis protein. Baik DNA maupun RNA
berupa anion dan pada umumnya terikat pada protein yang mempunyai sifat basa, misalnya
DNA dalam inti sel terikat pada histon.
Senyawa
gabungan antara asam nukleat dengan protein ini disebut nukleoprotein. Molekul asam nukleat merupakan suatu polimer
seperti protein, tetapi yang menjadi monomer bukan asam amino , melainkan
nukleotida. Dibawah ini merupakan hasil hidrolisis nucleoprotein :
·
Asam nukleat
·
nukleotida
·
protein
·
Asam fosfat
·
nukleosida
·
Basa purin/basa pirimidin
·
pentosa
Nukleotida dan Nukleosida
Molekul nukleotida terdiri atas nukleosida yang mengikat
asam fosfat. Molekul nukleosida terdiri atas pentosa ( deoksiribosa atau ribose
) yang mengikat suatu basa (purin atau piimidin). Jadi apabila suatu
nukleoprotein dihidrolisis sempurna akan dihasilkan protein, asamfosfat, pentosa
dan basa purin atau pirimidin. Rumus
berikut ini akan memperjelas hasil hidrolisis suatu nukleoprotein. Pentosa
yang berasal dari DNA ialah deoksiribosa dan yang berasal dari RNA ialah ribose. Adapun basa purin dan basa pirimidin yang
berasal dari DNA ialah adenin, sitosin dan timin. Dari RNA akan diperoleh adenin, guanin, sitosin
dan urasil. Urasil terdapat dalam dua bentuk yaitu bentuk keto atau laktam
dan bentuk enol atau laktim.
Pada PH cairan tubuh, terutama urasil terdapat dalam entuk
keto. Nukleosida terbentuk dari basa purin
atau pirimidin dengan ribose atau deoksiribosa.
Basa purin atau pirimidin terikat pada pentosa oleh ikatan glikosidik, yaitu
pada atom karbon nomor 1.Guanosin adalah suatu nukleosida yang terbentuk dari
guanin dengan ribosa. Pada pengikatan
glikosidik ini sebuah molekul air yang dihasilkan terjadi dari atom hidrogen
pada atom N-9 dari basa purin dengan gugus OH pada atom C-1 dari pentosa. Untuk
basa pirimidin, gugus OH pada atom C-1 berikatan dengan atom H pada atom N-1. Pada umumnya
nukleosida diberi nama sesuai dengan nama basa purin atau basa pirimidin yang
membentuknya.
Beberapa nukleosida berikut ini ialah yang membentuk dari
basa purin atau dari basa pirimidin dengan ribosa. Adenin nukleosida atau Adenosin Guanin
nukleosida atau Guanosin Urasil nukleosida atau
Uridin Timin nukleosida atau Timidin Sitosin nukleosida
atau Sitidin. Apabila pentose yang diikat oleh
deoksiribosa, maka nama nukleosida diberi tambahan deoksi di depannya. Sebagai
contoh ³ Deoksiadinosin, deoksisitidin ³ dan sebagainya. Disamping lima jenis
basa purin atau basa pirimidin yang biasa terdapat pada asam nukleat, adapula
beberapa basa purin dan basa pirimidin lain yang membentuk nukleosida. Hipoksantindengan ribosa akan membentuk
hipoksantin nukleosida atau inosin. DNA
pada bakteri ternyata mengandung hidroksi metilsitosin.
BAB II. PEMBAHASAN
Asam nukleat tRNA
(transfer RNA) mengandung derivat metal basa purin atau basa pirimidin,
misalnya 6-N-dimetil adenin atau 2-N-dimetil guanin. Dalam alam nukleosida
terutama terdapat dalam bentuk ester fosfat yang disebut nukleotida. Nukleotida terdapat sebagai molekul bebas
atau berikatan dengan sesama nukleotida membentuk asam nukleat. Dalam
molekul nukleotida gugus fosfat terikat oleh pentosa pada atom C-5. Beberapa
nukleotida lain ialah sebagai berikut : Adenin nukleotida atau
Adenosin monofosfat (AMP) (asam adenilat) Guanin nukleotida
atau Guanosinmonofosfat (GMP) (asam guanilat) Hipoksantin
nukleosida atau Inosin monofosfat (IMP) (asam inosinat) Urasil
Nukleotida atau Uridin monofosfat (UMP) (asam uridilat) Sitidin
nukleotida atau Sitidin monofosfat (SMP) (asam sitidilat) Timin
nukleotida atau Timidin monofosfat (TMP) (asam
timidilat).
Pentosa
yang terdapat dalam molekul nukleotida pada contoh diatas ialah ribosa. Apabila
pentosanya deoksiribosa, maka ditambah deoksi di depan nama nukleotida tersebut
misalnya deoksiadenosin-monofosfat atau disingkat dAMP.
Ada
beberapa nukleotida yang mempunyai gugus fosfat lebih dari 1 misalnya adenosin trifosfat
dan uridin trifosfat, kedua nukleotida ini mempunyai peranan penting
dalamreaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Pada rumus molekul ATP dan UTP , ikatan
antara gugus-gugus fosfat diberi tanda yang khas. Pada proses hidrolisis ATP akan melepaskan
gugus fosfat dan terbentuk adenosin difosfat(ADP). Pada hidrolis ini ternyata dibebaskan energi
yang cukup besar yaitu 7.000 kal/mol ATP.
Oleh karena itu ikatan antara gugus fosfat dinamakan ³ ikatan berenergi
tinggi ³ dan diberitanda. Dalam tubuh, ATP
dan UTP berfungsi sebagai penyimpan energi yang diperoleh dariproses oksidasi
senyawa-senyawa dalam makanan kita untuk kemudian dibebaskan apabilaenergi
tersebut diperlukan
Asam nukleat merupakan pengemban kode genetic dalam sistem
kehidupan. Karena informasi yang terkandung dalam asam-asam nukleat itu, suatu
organisme mampu membiosintesis tipe protein yang berlainan (rambut, kulit,
otot, enzim dan sebagainya) dan memproduksi lebih banyak organisme dari
jenisnya sendiri. Asam nukleat merupakan suatu polimer yang terdiri dari banyak
molekul nukleotida. Ada dua macam asam nukleat, yaitu DNA dan RNA. DNA terutama
dijumpai dalam inti sel, asam ini merupakan pengemban kode genetic dan dapat
mereproduksi atau mereplikasi dirinya dengan tujuan membentuk sel-sel baru
untuk reproduksi organisme itu, dalam sebagian besar organisme, DNA suatu
sel mengarahkan sintesis molekul RNA.
Satu tipe RNA yakni RNA pesuruh (mRNA) meninggalkan inti sel
dan mengarahkan biosintesis dari berbagai tipe protein dalam organisme itu
sesuai dengan kode DNAnya. Asam-asam
nukleat terdapat pada jaringan-jaringan tubuh sebagai nukleoprotein,
yaitu gabungan antara asam nukleat dengan
protein. Untuk memperoleh asam nukleat dari jaringan-jaringan tersebut,
dapat di lakukan ekstraksi terhadap nukleoprotein terlebih dahulu menggunakan
larutan garam 1M. Setelah nukleoprotein terlarut, dapat diuraikan menjadi protein-protein
dan asam nukleat dengan menambah asam-asam lemah atau alkali secara hati-hati,
atau dengan menambah NaCl hingga larutan menjadi jenuh. Setelah terpisah dari
protein yang mengikatnya, asam nukleat dapat diendapkan dengan penambahan
alkohol perlahan-lahan. Disamping itu
penambahan NaCl hingga jenuh akan mengendapkan protein. Cara lain untuk memisahkan asam nukleat dari
protein adalah menggunakan enzim pemecah protein, misalnya tripsin. Ekstraksi
terhadap jaringan-jaringan dengan asam. Replikasi adalah peristiwa sintesis
DNA. Saat suatu sel membelah secara mitosis, tiap-tiap sel hasil pembelahan
mengandung DNA penuh dan identik seperti induknya.
Dengan
demikian, DNA harus secara tepat direplikasi sebelum pembelahan dimulai.
Replikasi DNA dapat terjadi dengan adanya sintesis rantai nukleotida baru dari
rantai nukleotida lama. Proses komplementasi pasangan basa menghasilkan suatu
molekul DNA baru yang sama dengan molekul DNA lama sebagai cetakan. Kemungkinan
terjadinya replikasi dapat melalui tiga model. Model pertama adalah model
konservatif, yaitu dua rantai DNA lama tetap tidak berubah, berfungsi sebagai cetakan
untuk dua dua rantai DNA baru. Model kedua disebut model semi konservatif,
yaitu dua rantai DNA lama terpisah dan rantai baru disintesis dengan prinsip
komplementasi pada masing-masing rantai DNA lama tersebut. Model ketiga adalah
model dispersif, yaitu beberapa bagian dari kedua rantai DNA lama digunakan
sebagai cetakan untuk sintesis rantai DNA baru. Proses
replikasi DNA dalam suatu sel yang khas dimulai dengan terurainya untaian
rangkap yang dikatalis oleh enzim. Sementara untaian rangkap itu terurai,
nukleotida baru (dalam hal initrifosfat) terpasang berjajar sepanjang tiap
untaian. Nukleotida-nukleotida itu digabungkan, stuper satu, dengan suatu cara
yang saling melengkapi secara tepat : timin berseberangan dengan adenine dan
sitosin berseberangan dengan guanine.
DNA membawa kode genetik, tetapi
RNA-lah yang menerjemahkan kode itu ke dalam sintesis protein. Struktur RNA
serupa dengan stuktur DNA : sederet satuan gula (ribose) tergabung bersama-sama
oleh ikatan fosfat, tiap gula terikat ke suatu basa. Basa utama dalam RNA
adalah adenine, guanine, sitosin dan urasil. Urasil membentuk ikatan hudrogen
yang disukai (yang sama dengan ikatan hydrogen pada timin), dengan adenine dan
selalu berpasangan dengan adenine dalam sintesis RNA. RNA ( ribonucleic acid )
atau asam ribonukleat merupakan makro molekul yang berfungsi sebagai penyimpan
dan penyalur informasi genetik. RNA sebagai penyimpan informasi genetik
misalnya pada materi genetik virus, terutama golongan retrovirus.
RNA sebagai penyalur informasi
genetik misalnya pada proses translasi untuk sintesis protein. RNA juga dapat berfungsi sebagai enzim ( ribozim )
yang dapat mengkalis formasi RNA-nya sendiri atau molekul RNA lain. Molekul
RNA mempunyai bentuk yang berbeda dengan DNA. RNA memiliki bentuk pita
tunggal dan tidak berpilin. Tiap pita RNA merupakan polinukleotida yang
tersusun atas banyak ribonukleotida. Tiap ribonukleotida tersusun atas gula
ribosa, basa nitrogen, dan asam fosfat. Basa
nitrogen RNA juga dibedakan menjadi basa purin dan basa pirimidin. Basapurinnya
sama dengan DNA tersusun atas adenin (A) dan guanin (G), sedangkan basa pirimidinnya berbeda dengan DNA yaitu tersusun
atas sitosin (C) dan urasil (U).
RNA
terdiri dari tiga tipe, yaitu mRNA ( messenger RNA ) atau RNAd ( RNA duta ),
tRNA (transfer RNA ) atau RNAt ( RNA transfer ), dan rRNA ( ribosomal RNA )
atau RNAr ( RNAribosomal ).
·
RNAd
RNAd merupakan RNA yang urutan
basanya komplementer dengan salah satu urutan basa rantai DNA. RNAd berupa
rantai tunggal yang relatif panjang. RNA jenis ini merupakan polinukleotida
berbentuk pita tunggal linier dan disintesis olehDNA di dalam nukleus. Panjang pendeknya
mRNA berhubungan dengan panjang pendeknya rantai polipeptida yang akan disusun.
Urutan asam amino yang menyusun rantai polipeptida itu sesuai dengan urutan kodon yang terdapat di dalam molekul mRNA yang
bersangkutan. mRNA bertindak
sebagai pola cetakan pembentuk polipeptida. Adapun fungsi utama mRNA adalah membawa kode-kode genetik dari DNA di inti sel
menuju ke ribosom di sitoplasma. mRNA ini dibentuk bila diperlukan dan
jika tugasnya selesai, maka akan dihancurkan dalam plasma.
·
RNAr
RNAr
merupakan komponen struktural yang utama di dalam ribosom. Setiap subunit
ribosomter diri dari 30 ± 46% molekul RNAr dan 70 ± 80% protein. RNA ini
disebut ribosomal RNA karena terdapat di
ribosom meskipun dibuat di dalam nukleus. RNA ini berupa pita tunggal, tidak
bercabang, dan fleksibel. Lebih dari 80% RNA merupakan rRNA. Fungsi dari
RNAribosom adalah sebagai mesin perakit dalam sintesis protein yang bergerak ke
satu arahsepanjang mRNA. Di dalam ribosom,
molekul rRNA ini mencapai 30-46%.
·
RNAt
RNAt
merupakan RNA yang membawa asam amino satu per satu ke ribosom. Pada salah satu
ujung RNAt terdapat tiga rangkaian basa pendek (disebut antikodon). Suatu asam
amino akan melekat pada ujung RNAt yang berseberangan dengan ujung antikodon.
Pelekatan ini merupakan cara berfungsinya RNAt, yaitu membawa asam amino
spesifik yang nantinya berguna dalam sintesis protein yaitu pengurutan asam
amino sesuai urutan kodonnya pada RNAd. RNA jenis ini dibentuk di dalam
nukleus, tetapi menempatkan diri di dalam sitoplasma. tRNA merupakan RNA
terpendek dan bertindak sebagai penerjemah kodon dari mRNA. Fungsi lain tRNA
adalah mengikat asam-asam amino di dalam sitoplasma yang akan disusun menjadi
protein dan mengangkutnya ke ribosom. Bagian tRNA yang berhubungandengan kodon
dinamakan
antikodon.
BAB III. KESIMPULAN
·
Asam
nukleat merupakan suatu polimer yang memegang peranan penting dalam kehidupan
organisme
· Ada
dua cara untuk mendapatkan asam nukleat : ekstraksi terhadap nucleoprotein dan menggunakan
enzim pemecah protein
·
Asam-asam
nukleat terdapat pada jaringan-jaringan tubuh sebagai nukleoprotein.
·
Nukleoprotein
terdiri atas protein dan asam nukleat.
·
Ada
dua macam asam nukleat : DNA (asam dioksiribonukleat) dan RNA (asam ribonukleat)
·
Suatu
DNA mempunyai basa purin berupa adenin dan guanine, basa pirimidin berupa sitosin dan timin serta gula deoksiribosa yang
dihubungkan oleh gugus fosfat
· Replikasi
DNA dapat berlangsung melalui tiga model : model konserfatif, model semikonserfatif,
model dispersif
· Suatu
RNA memiliki basa purin berupa adenin dan guanine, basa pirimidin berupa sitosin dan urasil serta gula ribose yang
dihubungkan oleh gugus fosfat
· RNA
terdiri dari tiga tipe, yaitu mRNA ( messenger RNA ) , tRNA ( transfer RNA )
dan rRNA( ribosomal RNA )